1.1 Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri dunia bisnis dalam era global ini
dihadapkan pada proses perubahan yang begitu cepat dan rumit. untuk itu
kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai hal seperti visi, misi,
tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang harus dimiliki perusahaan.
dalam konteks organisasi belajar, setiap individu organisasi bisnis harus
memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun dalam
perusahaannya. dengan kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur
pembelajaran yang semakin aktif.
Keterampilan membuat keputusan merupakan kemampuan untuk
mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manager,
terutama bagi kelompok manager atas (top manager). griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. pertama, seorang manager harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. kedua, manager harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. dan terakhir, manager
harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar
Setiap orang dapat pula menginginkan perubahan dalam
perjalanan hidup mereka, yang memutuskan untuk berubah, sudah tentu menghadapi
resiko dan tantangan. Untuk orang yang ingin berubah, ia meyakini dalam
berpikir untuk tidak terlalu cemas menghadapi masa depan. Keberanian mengambil
keputusan menjadi wirausaha, sudah tentu berdasarkan pertimbangan yang mendalam
dari satu keinginan untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Merebut kesempatan yang ada disekeliling kita, kita meyakini
pula memiliki kemampuan memanfaatkan otak untuk pandai melihat, mengenalinya
serta mengikuti perkembangannya. Jadi memaksimumkan peluang masa datang pada
orang sebanding dengan kecakapan, kemauan bertindak, kemauan memandang jauh,
pengalaman dan pengetahuan mereka tentang dunia usaha.
Kemampuan untuk merealisasikan keputusan atas
kesempatan datang sekali dan tidak jarang pula banyak orang mengatakan kurang
kesempatan baginya, atau dengan kata lain ia membela diri bahwa dirinya tidak
pernah mendapat kesempatan.
Oleh karena itu sekali keputusan yang diambil menjadi
wirausaha, maka saat ini dan seterusnya tidak pernah akan ada kesempatan untuk
memaksimumkan peluang-peluang yang ada, kecuali anda meyakini benar bahwa
jangan cemas menghadapi masa depan dengan kemauan yang keras untuk
mewujudkannya melalui satu proses membangun kebiasaan yang efektif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat
dirumuskan masalah yaitu bagaimana teknik pengambilan keputusan oleh seorang
wirausaha?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui teknik
pengambilan keputusan oleh seorang wirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Membuat keputusan (decision making)
Membuat keputusan (decion making) adalah suatu proses memilih
alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan
adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan
pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar
pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan.
Jika seorang Wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu
yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan
sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis. Di sini seorang Wirausaha
harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan
sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam bisnisnya, harus dapat memutar
akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan inovatif.
Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang
lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan mempunyai
akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang wirausaha
diharapkan lebih aktif dalam dan lebih kreatif, karena ia harus membuat
keputusan (decision making) tanpa bantuan data-data kuantitatif (data berbentuk
angka-angka) atau dukungan staf yang berpengalaman.
Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung
pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan kemampulabaan bisnisnya pada
masa yang akan datang. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari
pengalamannya selama bertahun-tahun. Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada
saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan diambil tindakan
pembetulannya.
Dalam perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya.
Dalam perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya.
Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan cara yang sudah
ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah. Adapun pedoman untuk
membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut.
a. Terlebih dahulu,
tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
b. Identifikasi, bidang
manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang
yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan
institusinya untuk membuat keputusan
c. Keberanian dan
antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
d. Bersedia untuk
mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
e. Ambillah risiko yang
sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
f. Dalam keadaan
tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada
masa lampau.
g. Jauhilah
keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastic susunan organisasi yang
sekarang
h. Keputusan perlu
diuji cobakan dahulu.
Seorang Wirausaha harus memulai menerapkan keputusan, semua
keragu-raguan dan ketidakpastian haruslah dibuang jauh-jauh. Jika Anda
dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka buatlah pertimbanganpertimbangan
yang matang. Kumpulkan berbagai informasi dan boleh meminta pendapat orang
lain. Setelah itu, ambil keputusan dan jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternatif
yang ada dalam pikiran, para Wirausaha akan dapat mengambil keputusan yang
terbaik. Banyak factor yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan (decision
making), diantaranya motivasi, persepsi, dan proses belajar. Dalam proses
pembuatan keputusan, kenyatannya ada Wirausaha yang mampu mengambil keputusan
berdasarkan pengalaman, dan ada pula Wirausaha yang berperilaku membuat
keputusan secara otomatis.
Jika keputusan diambil berdasarkan pada pengalaman masa lalu,
hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan
sebagainya. Seorang Wirausaha yang kreatif adalah yang pandai mengambil
keputusan-keputusan yang tepat dalam bisnisnya. Seorang Wirausaha
suksesnya tergantung pada kemampuan mengambil keputusan yang
meningkatkan kemampulabaan bisnis pada masa mendatang. Seorang wirausaha yang
ingin maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan
dan keberlanjutan bisnisnya
2.2 Teknik Pengambilan Keputusan
Kemampuan membuat keputusan dan keberanian mengambil resiko
adalah salah satu unsur pokok dalam kewirausahaan. Seorang wirausahawan berarti
pembuat keputusan (decosion maker) dalam berbagai peristiwa yang menyangkut
kehidupan perusahaannya. Adakalanya wirausahawan dihadapkan pada permasalahan
yang harus dengan cepat, tepat dan cermat diatasi dan dicarikan pemecahannya,
saat itulah keputusan yang baik harus diambil. Dalam mengambil suatu keputusan
diperlukan sekali sikap yang bijaksana, tidak terlalu terburu-buru dalam
mengambil keputusan dan tidak juga terlalu lama tetapi secara bijaksana dan
adil. Adil dalam mengambil keputusan mutlak harus ada pada seorang
wirausahawan, jangan pernah adanya ketidakadilan, karena ketidakadilan akan
melahirkan kesewenang-wenangan dan pilih kasih. Jika itu terjadi maka keadaan
bisnis akan semakin kacau karena perbuatan tersebut akan melahirkan banyak
sekali sikap negatif yaitu, iri, dendam, kemalasan karyawan dalam bekerja
diakibatkan tidak adanya keadilan dan pekerjaan tidak akan maksimal.
Pada dasarnya keputusan pertama yang sangat penting dan
strategis yang dibuat wirausahawan adalah keputusan berusaha untuk mendapatkan
penghasilan dengan mendirikan dan mengelola serta mengembangkan perusahaan.
Banyak orang pintar dan kreatif yang mau bekerja keras, tetapi sedikit di
antaranya yang berani dan merasa yakin akan lebih berhasil dalam hidupnya
dengan merintis dan mendirikan perusahaan. Pada umumnya mereka lebih memilih
kehidupan sebagai pegawai atau karyawan, terutama karena resikonya lebih kecil
dibanding kehidupan wirausahawan. Sedangkan mereka tidak pernah berpikir
bahwasanya wirausaha adalah jalan yang terbaik untuk menggapai suatu
kesuksesan. Karena dengan wirausaha maka seseorang berbuat kebaikan baik itu
untuk dirinya maupun orang lain, karena dia memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pada hakekatnya, membuat keputusan adalah memilih alternatif
pemecahan masalah dan pada umumnya alternatif itu mempunyai keuntungan dan
kerugian yang berbeda-beda, selain itu juga mengandung ketidakpastian sehingga
bagi kebanyakan orang jelas sulit untuk memilihnya. Sebagai contoh ; penentuan
bidang usaha yang akan ditangani, apakah bidang produksi barang atau jasa;
penentuan lokasi usaha, dilakukan di rumah atau harus menyewa tempat lain;
penentuan skala usaha dan sumber permodalan; penentuan sasaran pasar; dan lain
sebagainya, semuanya itu membutuhkan pembuatan keputusan. Dalam memilih
alternatif seorang pebisnis haruslah mempertimbangkan kebaikan, baik itu
kebaikan untuk usaha tersebut, untuk karyawan dan untuk kebaikan konsumen
ataupun pelanggan.
Masalah-masalah dalam usaha datang silih berganti, sehingga
seorang wirausahawan akan terus-menerus terlibat dengan berbagai pengambilan
keputusan.
Pada dasarnya pengembilan keputusan oleh seorang wirausaha didasarkan atas tiga pendekatan, yaitu :
Pada dasarnya pengembilan keputusan oleh seorang wirausaha didasarkan atas tiga pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional dalam pengambilan sebuah keputusan adalah
pengambilan keputusan yang didasarkan atas logika bisnis yang wajar dengan
menganalisa berbagai fakta yang ada. Sebagai misal; Karena permintaan (order)
atas produk meningkat, maka Anda harus meningkatkan volume atau kapasitas
produksi dengan cara membeli mesin baru, menambah jumlah karyawan atau
melaksanakan lembur.
Pendekatan rasional ini juga didasarkan atas pertimbangan teoritis. Kebanyakan yang menggunakan pendekatan ini mereka para wirausahawan (pengusaha) yang memiliki Basik Akademisi. Mereka memang sudah memiliki dasar pengetahuan manajerial yang baik, paling tidak mereka memiliki kerangka berfikir yang analisis. Sedangkan bagi kebanyakan pengrajin atau mereka yang tidak memiliki pengetahuan manajerial yang cukup, lebih mengandalkan pendekatan yang kedua yakni pendekatan pada naluri atau instink.
Pendekatan rasional ini juga didasarkan atas pertimbangan teoritis. Kebanyakan yang menggunakan pendekatan ini mereka para wirausahawan (pengusaha) yang memiliki Basik Akademisi. Mereka memang sudah memiliki dasar pengetahuan manajerial yang baik, paling tidak mereka memiliki kerangka berfikir yang analisis. Sedangkan bagi kebanyakan pengrajin atau mereka yang tidak memiliki pengetahuan manajerial yang cukup, lebih mengandalkan pendekatan yang kedua yakni pendekatan pada naluri atau instink.
2. Pendekatan Naluri/Instink
Pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak
berdasarkan atas pengalaman-pengalaman yang selama ini dijalaninya; sebagai
contoh, pengrajin souvenir pernikahan akan membuat produk lebih banyak dari
biasanya pada bulan ‘Besar’ (kalender Jawa), karena pada bulan tersebut orang
banyak melangsungkan acara pernikahan, dan sebagainya.
3. Pendekatan Kombinasi
Pendekatan kombinasi antara rasional dan naluri adalah
pendekatan dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional
maupun irasional. Cara kombinasi tersebut adalah cara yang lebih banyak dipakai
dalam praktek, terutama oleh para wirausahawan terutama karena cara tersebut
lebih praktis dan juga lebih cepat. Seperti diketahui keberanian dan kecepatan
dalam membuat keputusan merupakan kunci keberhasilan seorang wirausahawan, hal
ini dimaksudkan agar tidak kalah dalam menangkap dan merebut peluang bisnis
yang kadang datangnya tidak diduga.
Hakikat dari pembuatan keputusan merupakan pemilihan
alternatif dalam pemecahan masalah, untuk itu sebelum keputusan dibuat
sebaiknya :
1. Rumusan masalah yang dicapai harus jelas
dengan mempertimbangkan tujuan yang hendak dicapai.
2. Mencari dan mengembangkan kemungkinan
alternatif yang akan dipilih.
3. Memilih alternatif yang paling tepat dan atau
yang cukup memuaskan dan mengandung kebaikan untuk berbagai pihak.
4. Menetapkan alternatif yang dipilih secara
mantap dan selanjutnya menyiapkan langkah-langkah untuk melaksanakannya.
Kesulitan utama dalam pemilihan alternatif biasanya karena
masing-masing alternatif mengandung kelebihan-kelebihan dan
kekurangan-kekurangan yang berbeda-beda. Alternatif mana yang akan diambil dan
dipilih oleh seorang wirausahawan, akan sangat tergantung pada keteguhan sikap
dalam menghadapi resiko. Dengan demikian keteguhan sikap dan kemantapan
terhadap keputusan apa yang akan dibuat harus dimiliki, terutama keteguhan dan
kemantapan sikap dalam penentuan prioritas tujuan yang akan dicapai.
Walaupun alternatif yang lebih menguntungkan dan memberikan
kontribusi yang banyak maka sudah sepantasnyalah bagi wirausahawan untuk
memilih alternatif yang mengandung banyak kebaikan bagi berbagai macam pihak.
Karena dengan demikian maka usaha yang dijalani akan mendapatkan kepercayaan
dari berbagai macam pihak, baik itu dari internal ataupun eksternal perusahaan,
yang demikian itu akan mempengaruhi keberlangsungan usaha tersebut dan yang lebih
penting lagi tidak ada yang merasa dianiaya sedikitpun karena disebabkan merasa
dirugikan akan tetapi malah merasa senang dengan apa yang sudah diputuskan
dengan tepat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa dalam
mengambil keputusan adalah diperlukan tiga langkah yaitu: pendekatan rasional
adalah pengambilan keputusan yang didasarkan atas logika bisnis yang wajar
dengan menganalisa berbagai fakta yang ada, pendekatan naluri atau instink pendekatan
yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas
pengalaman-pengalaman yang selama ini dijalaninya dan pendekatan kombinasi
yaitu gabungan antara rasional dan naluri yang mana pendekatan dalam
pengambilan keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional.
Dalam mengambil suatu keputusan seseorang mempunyai banyak alternatif maka
seorang pebisnis harus memilih alternatif, bagi wirausahawan untuk memilih
alternatif yang mengandung banyak kebaikan bagi berbagai macam pihak. Karena
dengan demikian maka usaha yang dijalani akan mendapatkan kepercayaan dari
berbagai macam pihak, baik itu dari internal ataupun eksternal perusahaan.
3.2 Saran
Pilihan menjadi pengusaha berarti membangun dan mengembangkan
satu kepribadian sesuai dengan tuntutan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang
kedalam kepemimpinan efektif yang sejalan dengan usaha-usaha mengembangkan
kebiasaan yang efektif.
Mempersiapkan kesempatan merupakan awal perubahan sikap dan
perilaku dalam usaha mengembangkan kebiasaan yang efektif yang ditunjukkan
dengan adanya peningkatan kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan
intlektual.
Dengan membangun kebiasaan yang efektif secara bertahap, maka akan melahirkan satu kesan kepemimpinan yang memiliki reputasi yang mengingatkan setiap orang dalam ia bersikap dan berperilaku dalam mencapai keberhasilan. Setiap keberhasilan memerlukan satu pengorbanan yang sebenarnya dalam mewujudkan kepemimpinan yang dipandang sebagai strategi.
Dengan membangun kebiasaan yang efektif secara bertahap, maka akan melahirkan satu kesan kepemimpinan yang memiliki reputasi yang mengingatkan setiap orang dalam ia bersikap dan berperilaku dalam mencapai keberhasilan. Setiap keberhasilan memerlukan satu pengorbanan yang sebenarnya dalam mewujudkan kepemimpinan yang dipandang sebagai strategi.
DAFTAR PUSTAKA
1. DePorter, Bobbi, 2007, Quantum Success, 8 Kunci meraih
kesuksesan luar biasa, Kaifa, PT Mizan Pustaka, Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar