Kamis, 29 Maret 2018

Makalah Manajemen dan Lingkungannya



BAB I
Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya saja, atau intern saja. Tetapi juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau intern. Untuk mencapai tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang – barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur – unsur serta kekuatan – kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen

2.      Rumusan Masalah
2.1  Apa yang dimaksud dengan manajemen dan lingkungan eksternal
2.2  Apa yang dimaksud dengan manajemen dan lingkungan umum perusahaan
2.3  Apa yang dimaksud dengan manajemen dan lingkungan internal
2.4  Apa hubungannya lingkungan dan organisasi
2.5  Hubungan manajemen dan globalisasi

3.      Tujuan
3.1  Mengetahui tentang manajemen dan lingkungan eksternal
3.2  Mengetahui tentang manajemen dan lingkunangan umum
3.3  Mengetahui tentang manajemen dan lingkungan internal
3.4  Dapat menyimpulkan hubungan lingkungan dan organisasi
3.5  Dapat menyimupulkan hubungan manajemen dan globalisasi

BAB II
ISI
Manajemen Dan Lingkungannya
Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, tapi juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau ekstern.
Untuk mencapai tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen.


Description: C:\Users\acer\Pictures\Rantai-Manajemen2.png

Gambar. 1 Manajemen dan Lingkungannya.



1.      Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro :
1.1 Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen.
1.2 Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung.

Organisasi adalah sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerja sama, dikendalikan dan dipimpin untuk mencapai tujuan tertentu. Lingkungan organisasi adalah elemen-elemen yang berada di luar organisasi tersebut dan secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi.  Lingkungan dapat dibagi 2 yaitu :
1.                  lingkungan eksternal
2.                  lingkungan internal 
LINGKUNGAN EKSTERNAL

Lingkungan eksternal adalah seluruh kekuatan luar yang mempengaruhi organisasi.  Sedangkan lingkungan internal adalah suatu kejadian atau kecenderungan di dalam suatu organisasi yang mempengaruhi aktifitas organisasi tersebut.

Lingkungan eksternal sendiri dapat dibagi 2 yaitu elemen aksi langsung dan elemen aksi tidak langsung.  Elemen aksi langsung disebut stake holder atau pihak-pihak berkepentingan seperti konsumen, pamasok, pemerintah, serikat pekerja, pesaing, dengan penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut : 

Elemen Aksi Langsung
1.      Konsumen
Adalah elemen lingkungan eksternal elemen aksi langsung yang memiliki kendudukan sangat penting dalam organisasi.  Hal ini karena konsumen adalah pengguna utama dari produk atas jasa yang dihasilkan suatu organisasi.  

2.      Pemasok
Adalah pihak yang menyediakan bahan baku atau input/masukan bagi suatu organisasi yang akan menghasilkan jasa atau produk sebagai suatu output atau keluaran.
3.      Pemerintah 
Berperan sebagai pengawas, regulator, dan pendorong dunia usaha.  Dalam doktrin laissez-faire, peran campur tangan pemerintah diminta dibatasi yaitu hanya dalam hal regulator atau perumus perundang-undangan, agar iklim pasar bebas dapat terbentuk secara alami.
4.      Serikat pekerja
Adalah elemen yang berfungsi menampung aspirasi para karyawan.  Adanya serikast pekerja membuat posisi tawar karyawan terhadap perusahaan semakin kuat.
5.      Pesaing
Pesaing atau kompetitor adalah organisasi lain yang juga menawarkan produk atau jasa yang sama atau berlainan kepada para pelanggan.  Produk atau jasa tersebut dapat saja berlainan dengan produk organisasi kita.  Namun apabila memiliki pengaruh menarik minat membeli daripada para pelanggan kita, maka organisasi tersebut dapat digolongkan sebagai pesaing.

Elemen Aksi Tidak Langsung

Elemen tidak langsung di antaranya adalah teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, demografi.  Penjelasan dari masing-masing adalah sebagai beikut :

1.      Teknologi
Teknologi adalah pendorong utama perubahan.  Kemajuan teknologi akan menghemat dari sisi waktu, biaya, tenaga.

2.      Ekonomi 
Kondisi ekonomi secara nasional dapat berpengaruh ke organisasi.  Inflasi, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, pengangguran, upah, dapat mempengaruhi kinerja organisasi.
3.      Politik
Lingkungan politik juga berpengaruh ke dalam dunia usaha.  Pembahasan pencemaran lingkungan, undang-undang anti monopoli, pengaturan tentang merger, dan lain-lain dibahas lewat parlemen melalui proses politik.  Di dalamnya sedikit banyak terdapat kepentingan antara suatu kelompok terhadap kelompok lainnya.
4.      Demografi
hal-hal yang meliputi beberapa variabel seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, agama, dan lain-lain.


2.      Elemen Lingkungan Umum (Lingkungan Tidak Langsung)
Lingkungan umum mempengaruhi organisasi melalui dua cara:
1. Mendorong pembentukan stakeholder
2. Menciptakan lingkungan dimana organisasi harus mengantisipasi perubahan
lingkungan tersebut.
Contoh, tingkat pendidikan yang semakin tinggi membuat masyarakat semakin kritis, maka tuntutan semakin banyak, selanjutnya kadang mendorong timbulnya organisasi sosial (NGO) yang memperjuangkan kepentingan tertentu.
Berikut ini beberapa elemen lingkungan umum:
1. Sosial
1.1Demografi
Demografi menyangkut struktur kependudukan di lingkungan organisasi berada. Perubahan demografi akan menyebabkan kesempatan sekaligus ancaman bagi organisasi tergantung bagaimana organisasi mengantisipasi perubahan tersebut. Misalnya, perpindahan penduduk dari desa ke kota. Gelombang organisasi ini menimbulkan bisnis tertentu.
1.2Gaya hidup
Gaya hidup merupakan manifestasi keluar yang nampak dari sikap dan nilai seseorang. Gaya hidup suatu masyarakat akan berubah-ubah. Contoh, dengan semakin banyaknya pasangan rumah tangga yang bekerja semua, memunculkan kesempatan penitipan bayi/anak kecil, makanan siap saji (instant).
1.3Nilai sosial
Nilai sosial akan berpengaruh pada organisasi. Di setiap negara mempunyai nilai yang berbeda beda. Masyarakat bisnis yang sukses di Amerika adalah yang mempunyai daya saing individual yang tinggi, di Indonesia adalah mengandalkan pada jaringan kerjasama bisnis yang berati membutuhkan ketrampilan sosial yang tinggi dan kurang menonjolkan gaya kompetisi, dan di Jepang lebih menonjolkan kerjasama.

2. Variabel Ekonomi
Jika suatu perekonomian mengalami resesi, organisasi akan semakin sulit bergerak. Manajer dapat melihat indikator-indikator ekonomi untuk melihat kondisi ekonomi yang ada, diantaranya: tingkat inflasi, tingkat pengangguran, jumlah uang beredar, kurs rupiah terhadap uang asing, tingkat bunga, RAPBN, dan devisa negara.
3. Politik
Banyak peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi organisasi dihasilkan melalui proses politik. Politik Internasional juga akan mempengaruhi kegiatan suatu organisasi. Karena itu perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus diperhatikan oleh manajer.
4. Teknologi
Perubahan teknologi akan merubah cara kerja organisasi, dan juga memunculkan stakeholder baru. Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi lebih tenang dibandingkan dengan perubahan yang terjadi oleh revolusi politik.
5. Dimensi Internasional
Dimensi internasional menjadi semakin penting di era globalisasi. Perekonomian negara-negara di dunia menjadi semakin terbuka. Perusahaan dengan logika global akan mencari sumberdaya dimana saja di dunia dengan tujuan mengopimalkan penggunaan sumberdaya. Perusahaan mencari modal di eropa karena labih murah, mendirikan pabrik di Indonesia karena tenaga kerja murah, menjual produknya di AS karena pasar yang besar. Persaingan produk impor jelas akan mempengaruhi podusen lokal.

3.      Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal ini juga berpengaruh secara langsung terhadap kinerja dari sebuah organisasi. Kekuatan-kekuatan yang ada dalam lingkungan internal teisebut meliputi : Karyawan , Dewan Komisaris, Dan Pemegang Saham, Modal dan Peralatan Fisik.
3.1 Karyawan
Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam suatu organisasi dan perusahaan, antara pekerja dan manajer memiliki kepentingan-kepentingan tersendiri. Para pekerja menginginkan adanya irnbalan berupa upah atau gaji yang layak dari hasil kerja mereka. Sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi yang ditunjukkan oleh besarnya omzet penjualan dan laba. Pertentangan dua kepentingan ini sering kali menimbulkan konflik di dalam organisasi itu scndiri.
3.2 Dewan Komisaris.
Untuk ukuran orgarisasi atau perusahaan besar ,semacam PT, biasanya terdiri dari beberapa dan bahkan ribuan orang yang terlibat di dalamnya. Keterlibatan orang- orang tersebut biasa kita sebut sebagai pemegang saham. Oleh karena itu, dewan komisaris diperlukan untuk mewakili kepentingan para pemegang saham. Dewan konisaris akan selalu memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Kependudukan dewan komisaris di dalam perusahaan adalah independenterhadap manajemen. Mereka bisa meminta manajemen untuk melakukan perubahan-perubahan yang dirasa perlu.
3.3 Pemegang Saham.
Para pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung jawab tertentu terhadap perusahaan. Tanggung jawab tersebut di dasarkan pada seberapa besar surnbangan (saham) mereka terhadap perusahaan. Demikian sebaliknya, apabila perusahaan memperoleh keuntungan, maka mereka akan memperoleh imbalan sebesar yang mereka investasikan
3.4 Modal dan peralatan fisik.
Organisasi atau perusahaan membutuhkan modal untuk kelangsungan hidupnya. Untuk organisasi yang telah go public modal diperoleh dari para penanam saham. Peralatan fisik seperti sarana dan prasarana juga menjadi modal suatu organisasi.
Sedangkan yang termasuk dalam lingkungan internal adalah budaya, karyawan, pemegang saham, dan dewan direksi.  Penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut :
1.      Budaya 
Dapat diartikan sebagai sekumpulan nilai, keyakinan, pemahaman, dan norma pokok yang dibagi bersamaan oleh anggota suatu organisasi.
2.      Karyawan
SDM adalah salah satu faktor penting dalam penunjang keberhasilan organisasi.  Oleh karena itu proses rekrutmen yang ketat, disertai pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan karyawan, adalah penting agar tercapai peningkatan kualitas SDM untuk kemajuan perusahaan. Manfaat pengembangan lain dari sisi karyawan adalah adanya peningkatan motivasi kerja karyawan.  Jika motivasi menurun, dapat menimbulkan keinginan pindah kerja atau perputaran karyawan / turn over.  Hal ini dapat merugikan perusahaan karena kesinambungan proses pekerjaan sedikit banyak terganggu karena harus melatih karyawan baru.
3.      Pemegang Saham
Adalah orang yang memiliki saham di perusahaan dan oleh karena itu berhak mempengaruhi sebuah keputusan lewat rapat umum pemegang saham.
4.      Dewan Direksi 
Adalah pihak yang bertanggungjawab menentukan tujuan organisasi, menentukan strategi mencapai tujuan, dan lain-lain.

4.      Hubungan Lingkungan dan Organisasi
Menurut James D. Thomson dalam model ini hubungan lingkungan & organisasi dibagi menjadi dua dimensi yaitu :
4.1 Tingkat perubahan akan melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala perubahan tingkat stabil dan perubahan dinamis.
4.2 Tingkat homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan yang diukur dengan skala homogenitas sederhana dan homogenitas kompleks.
Masing-masing skala akan membentuk suatu derajat ketidakpastian lingkungan. Sebaliknya, kombinasi perubahan yang dinamis dengan elemen lingkungan yang sederhana menunjukkan organisasi itu berada dalam ketidakpastian moderat. Perbedaan tingkat ketidakpastian tersebut menuntut manajer untuk mengambil tindakan antisipasi yang berbeda pula. Semakin besar ketidakpastian lingkungan yang dihadapi oleh organisasi, maka semakin lingkungan itu membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Beberapa strategi yang dapat diambil dalam rangka menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastian itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
Pertama, melakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan. Tindakan ini dilakukan manakala kekuatan Iingkungan tidak dapat dirubah. Organisasi dapat melakukan penyesuaian dengan mengubah organisasi, struktur, atau desaimya.
Kedua, melakukan pemantauan lingkungan secara tidak langsung. Dalam ha1 ini, manajer terus memantau perkembangan lingkungan dengan mencari informasi dari berbagai media.
Ketiga, mempengaruhi lingkungan langsung. Alternatif dari tindakan iri adalah melakukan lobi, pemasangan iklan, dan perundingan-perundingan dengan pihak-pihak terkait.
Manajer tidak hanya bekerja dalam lingkungan internal dan eksternal domestik saja. Akan tetapi manajer juga perlu mempertimbangkan pengaruh kekuatan-kekuatan global dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pengaruh kekuatan global itu biasanya sangat dirasakan oleh manajer yang bekerja pada organisasi yang skalanya luas atau sering disebut Go International.
Michael Porter mengajukan empat unsur pokok yang berkaitan dengan lingkungan (faktor keunggulan bersaing) agar bisa tetap kompetitif dalam ekonomi global, yakni:
1.      Strategi, struktur, dun persaingan perusahaan. Kondisi dalam suatu bangsa yang mempengaruhi cara kerja organisasi berhubungan satu dengan yang lainnya. Peisaingan domestik mendorong inovasi dan pengembangan keunggulan bersaing.
2.      Kondisi pemintaanPermintaan domestik terhadap produk dan jasa suatu industri. Bila pelanggan meminta maka perusahaan harus menanggapi dengan produk dan jasa bermutu tinggi dan inovatif.
3.      Faktor kondisiKomponen-komponen yang terkait dalam menghasilkan barang-barang dan jasa seperti peke ja terampil, infrastruktur ekonomi, dan adanya bahan-bahan mentah atau sumber daya alam.
4.      Industri terkait dun perfdukungAdanya negara atau industri pemasok yang bersaing secara internasional. Kemampuan untuk menyediakan sumber daya input dan jasa yang diperlukan untuk mendukung produksi barang.
Perbedaan yang mendasar antara mengelola dalam lingkungan nasional dan lingkungan global adalah terletak pada penyesuaian dan keharusan untuk menerirna perbedaan dari negara asing. Namun perbedaan tersebut tidak berarti harus menghilangkan rilai-nilai dan tata cara kerja sesuai dengan noma yang berlaku di negara bersangkutan. Perbedaan dijadikan sebagai pedoman untuk memantapkan langkah karena organisasi harus masuk dalam lingkaran persaingan global antar bangsa-bangsa di dunia.
Suatu tipe khusus penyesuaian manajerial terhadap lingkungan mencakup perubahan-perubahan dalam struktur formal organisasi –organisasi aliran kerja, pola wewenang, hubungan-hubungan pelaporan diantara manajer dan sebagainya. Bentuk penyesuaian ini sering disebut ”perancangan organisasi”(organizational design).


5.                         Manajemen dan Globalisasi
MANAJEMEN DALAM ERA GLOBALISASI
Globalisasi adalah penyebaran inovasi ekonomi ke keseluruh dunia serta penyelesaian-penyelesaian politis dan budaya yang menyertainya. Globalisasi mendorong intregasi international.  Disamping itu, dengan hadirnya teknologi informasi pada era globalisasi ini, maka  penyebaran informasi seakan tidak lagi terbendung oleh batasan waktu dan ruang bahkan teritorial negara.
TANTANGAN DALAM ERA GLOBALISASI
Selain menghadapi masalah  keanekaragaman yang tidak mudah untuk diselesaikan, seperti halnya keragaman suku, agama, ras, adat istiadat, pengetahuan dan sebagainya,  manajer ataupun manajemen Indonesia juga menghadapi masalah globalisasi. Menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan lokal yang semakin kompetitif. Disamping itu, faktor kekuatan tawar menawar dari para pembeli dan pemasok lokal ataupun global, juga merupakan salah satu ancaman yang tidak bisa diabaikan, dengan munculnya produk-produk pengganti yang bisa datang dari mana saja. Kemudian dengan munculnya teknologi informasi yang menyebabkan lahirnya perusahaan-perusahaan digital, maka tingkat persaingan antar sesama perusahaan menjadi semakin berat dan ketat.

PERANAN MANAJEMEN DALAM ERA INDUSTRIALISASI DAN GLOBALISASI
Manajemen sangat berperan dalam sistem informasi karena memiliki sasaran :
1.      Mengidentifikasikan beberapa teknis dan tren dari suatu organisasi yang nantinya akan menggunakan teknologi untuk meningkatkan tingkat kerja organisasi.
2.      Mengembangkan kerangka kerja sisitem informasi untuk mengatur organisasi seperti business computing, telecomunication, specialized office product,general office product.

Dengan peranan tersebut diharapkan memiliki misi yaitu untuk meningkatkan performance organisasi. Jadi, manajemen di era manapun faktor yang paling penting atau inti dari manajemen adalah kepemimpinan. Karena merupakan motor penggerak dari semua sumber-sumber dan alat-alat. Sehingga baik atau buruknya suatu manajemen itu tergantung pada baik buruknya kepemimpinan. Dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi yang baik dalam suatu manajemen, yang menjadi faktor kunci kegiatan manajemen itu intinya adalah efisien. Karena efisiensi itu sebagai perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya.
Selain itu manajemen memiliki kemampuan untuk memanfaatkan peluang perusahaan yang akan menjadikan seorang manajer mendapatkan kepercayaan dari anggotanya, sehingga akan menghasilkan suatu pimpinan yang berkualitas manajer investasi yang akan memajukan sebuah Organisasi. Dengan demikian manajemen perlu diterapkan dalam kehidupan kita. Karena dengan manajemen segala hal menjadi lebih efektif dan efisien.

KOORDINASI
Koordinasi didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan pada tingkat satuan-satuan yang terpisah  dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Tujuan Koordinasi :
1.      Koordinasi diharapkan keharmonisan atau keserasian seluruh kegiatan mencapai tujuan yang diharapkan.
2.       Merupakan usaha untuk menciptakan keadaan yang serasi, selaras, dan seimbang.
Kebutuhan Koordinasi
Kebutuhan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat ketergantungan setiap satuan pelaksana. Koordinasi sangat dibutuhkan terutama pada pekerjaan yang insidentil dan tidak rutin serta pekerjaan yang tidak direncanakan terlebih dahulu, juga bagi organisasi yang menetapkan tujuan yang tinggi.
Integritas
Integrasi adalah suatu usaha untuk menyatukan tindahan-tindakan berbagai badan/instansi/unit tersebut sehingga merupakan satu kebulatan pemikiran dan kesatuan tindakan yang terarah kepada suatu sasaran yang telah ditentukan dan difahami bersama
Singkronisasi
Singkronisasi, adalah suatu usaha untuk menyesuaikan/penyelasan kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan dari berbagai badan atau instansi / unittermaksud sehingga didapat keserasian.
Pendekatan-pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif
1.      Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
2.      Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian sating tergantung satu dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu:
3.       System informasi vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau diluar rantai perintah.
4.       Hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan.

Ada beberapa hubungan lateral
1.      Hubungan langsung
2.      Hubungan kelompok langsung
3.      Hubungan silang
Penataan sebuah organisasi sebagai alat dalam keberhasilan manajemen di era globalisasi sangatlah perlu, yang mencakup empat fungsi dasar manajemen yaitu : Planning, Organizing, Actuating, dan Controling. Dengan demikian akan tercapai tujuan dari sebuah manajemen yang kita harapkan, yaitu efktif dan efisien.
Semakin kompleksnya tantangan dan persaingan dalam era globalisasi, baik itu tantangan dari luar maupun dari dalam menuntut adanya pola pengembangan manajemen yang handal. Manajemen sangat berperan dalam sistem informasi karena memiliki sasaran :
1.    Mengidentifikasikan beberapa teknis dan tren dari suatu organisasi yang nantinya akan menggunakan teknologi untuk meningkatkan tingkat kerja organisasi.
2.    Mengembangkan kerangka kerja sisitem informasi untuk mengatur organisasi seperti business computing, telecomunication, specialized office product,general office product.


Kesimpulan
Seluruh manajer seharusnya tidak hanya memusatkan perhatiannya pada lingkungan internal organisasi ataupun lingkungan umum saja, tetapi juga harus memperhatikan lingkungan eksternalnya. Karena manajer dituntut untuk selalu tanggap dan adaptif. Selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Manajer juga perlu mempertimbangkan pengaruh kekuatan-kekuatan global dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pengaruh kekuatan global itu biasanya sangat dirasakan oleh manajer yang bekerja pada organisasi yang skalanya luas atau sering disebut Go International.
Manajer juga harus mampu menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan lokal maupun perusahaan asing yang semakin kompetitif.












Daftar pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Koordinasi dan Rentang Manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang Kami menu lis Makalah ini, sebagai tugas dari dosen agar mahasiswa d...

Makalah Motivasi