BAB I
Pendahuluan
1. Latar
Belakang
Dalam
pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh
seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap
konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer
tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya saja, atau intern saja.
Tetapi juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau
intern. Untuk mencapai tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern
yang terjadi apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang –
barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus
memperhatikan dan mempertimbangkan unsur – unsur serta kekuatan – kekuatan
lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen
2. Rumusan
Masalah
2.1 Apa
yang dimaksud dengan manajemen dan lingkungan eksternal
2.2 Apa
yang dimaksud dengan manajemen dan lingkungan umum perusahaan
2.3 Apa
yang dimaksud dengan manajemen dan lingkungan internal
2.4 Apa
hubungannya lingkungan dan organisasi
2.5 Hubungan
manajemen dan globalisasi
3. Tujuan
3.1 Mengetahui
tentang manajemen dan lingkungan eksternal
3.2 Mengetahui
tentang manajemen dan lingkunangan umum
3.3 Mengetahui
tentang manajemen dan lingkungan internal
3.4 Dapat
menyimpulkan hubungan lingkungan dan organisasi
3.5 Dapat
menyimupulkan hubungan manajemen dan globalisasi
BAB II
ISI
Manajemen Dan
Lingkungannya
Dalam
pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh
seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap
konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer
tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, tapi juga
harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau ekstern.
Untuk
mencapai tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi,
apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan
mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam
setiap kegiatan manajemen.
![]() |
Gambar. 1 Manajemen dan Lingkungannya.
1.
Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas
unsur-unsur yang berada di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat
dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga
akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat.
Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan
perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat,
perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro :
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro :
1.1 Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang
mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen.
1.2 Lingkungan eksternal makro yaitu
lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung.
Organisasi adalah sebuah perkumpulan atau
wadah bagi sekelompok orang untuk bekerja sama, dikendalikan dan dipimpin untuk
mencapai tujuan tertentu. Lingkungan organisasi adalah elemen-elemen yang
berada di luar organisasi tersebut dan secara potensial mempengaruhi kinerja
organisasi. Lingkungan dapat dibagi 2 yaitu :
2.
lingkungan internal
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan eksternal adalah seluruh kekuatan luar yang mempengaruhi organisasi. Sedangkan lingkungan internal adalah suatu kejadian atau kecenderungan di dalam suatu organisasi yang mempengaruhi aktifitas organisasi tersebut.
Lingkungan eksternal sendiri dapat dibagi 2 yaitu elemen aksi langsung dan elemen aksi tidak langsung. Elemen aksi langsung disebut stake holder atau pihak-pihak berkepentingan seperti konsumen, pamasok, pemerintah, serikat pekerja, pesaing, dengan penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut :
Elemen Aksi Langsung
1.
Konsumen
Adalah elemen lingkungan
eksternal elemen aksi langsung yang memiliki kendudukan sangat penting dalam
organisasi. Hal ini karena konsumen adalah pengguna utama dari produk
atas jasa yang dihasilkan suatu organisasi.
2.
Pemasok
Adalah pihak yang
menyediakan bahan baku atau input/masukan bagi suatu organisasi yang akan
menghasilkan jasa atau produk sebagai suatu output atau keluaran.
3.
Pemerintah
Berperan sebagai pengawas, regulator, dan
pendorong dunia usaha. Dalam doktrin laissez-faire, peran campur tangan
pemerintah diminta dibatasi yaitu hanya dalam hal regulator atau perumus
perundang-undangan, agar iklim pasar bebas dapat terbentuk secara alami.
4.
Serikat pekerja
Adalah elemen yang berfungsi menampung
aspirasi para karyawan. Adanya serikast pekerja membuat posisi tawar
karyawan terhadap perusahaan semakin kuat.
5.
Pesaing
Pesaing atau kompetitor adalah organisasi
lain yang juga menawarkan produk atau jasa yang sama atau berlainan kepada para
pelanggan. Produk atau jasa tersebut dapat saja berlainan dengan produk
organisasi kita. Namun apabila memiliki pengaruh menarik minat membeli
daripada para pelanggan kita, maka organisasi tersebut dapat digolongkan
sebagai pesaing.
Elemen Aksi Tidak Langsung
Elemen tidak langsung di antaranya adalah teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, demografi. Penjelasan dari masing-masing adalah sebagai beikut :
1.
Teknologi
Teknologi adalah pendorong utama
perubahan. Kemajuan teknologi akan menghemat dari sisi waktu, biaya,
tenaga.
2.
Ekonomi
Kondisi ekonomi secara nasional dapat
berpengaruh ke organisasi. Inflasi, kebijakan moneter, kebijakan fiskal,
pengangguran, upah, dapat mempengaruhi kinerja organisasi.
3.
Politik
Lingkungan politik juga berpengaruh ke
dalam dunia usaha. Pembahasan pencemaran lingkungan, undang-undang anti
monopoli, pengaturan tentang merger, dan lain-lain dibahas lewat parlemen
melalui proses politik. Di dalamnya sedikit banyak terdapat kepentingan
antara suatu kelompok terhadap kelompok lainnya.
4.
Demografi
hal-hal yang meliputi beberapa variabel
seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, agama, dan
lain-lain.
2. Elemen Lingkungan Umum (Lingkungan Tidak Langsung)
Lingkungan umum mempengaruhi organisasi melalui dua
cara:
1. Mendorong pembentukan stakeholder
2. Menciptakan lingkungan dimana organisasi harus
mengantisipasi perubahan
lingkungan tersebut.
Contoh, tingkat pendidikan yang semakin tinggi membuat
masyarakat semakin kritis, maka tuntutan semakin banyak, selanjutnya kadang
mendorong timbulnya organisasi sosial (NGO) yang memperjuangkan kepentingan
tertentu.
Berikut ini beberapa elemen lingkungan umum:
1. Sosial
1.1Demografi
Demografi menyangkut struktur kependudukan di
lingkungan organisasi berada. Perubahan demografi akan menyebabkan kesempatan
sekaligus ancaman bagi organisasi tergantung bagaimana organisasi
mengantisipasi perubahan tersebut. Misalnya, perpindahan penduduk dari desa ke
kota. Gelombang organisasi ini menimbulkan bisnis tertentu.
1.2Gaya hidup
Gaya hidup merupakan manifestasi keluar yang nampak
dari sikap dan nilai seseorang. Gaya hidup suatu masyarakat akan berubah-ubah.
Contoh, dengan semakin banyaknya pasangan rumah tangga yang bekerja semua,
memunculkan kesempatan penitipan bayi/anak kecil, makanan siap saji (instant).
1.3Nilai
sosial
Nilai sosial akan berpengaruh pada organisasi. Di
setiap negara mempunyai nilai yang berbeda beda. Masyarakat bisnis yang sukses
di Amerika adalah yang mempunyai daya saing individual yang tinggi, di Indonesia
adalah mengandalkan pada jaringan kerjasama bisnis yang berati membutuhkan
ketrampilan sosial yang tinggi dan kurang menonjolkan gaya kompetisi, dan di
Jepang lebih menonjolkan kerjasama.
2. Variabel Ekonomi
Jika suatu perekonomian mengalami resesi, organisasi
akan semakin sulit bergerak. Manajer dapat melihat indikator-indikator ekonomi
untuk melihat kondisi ekonomi yang ada, diantaranya: tingkat inflasi, tingkat
pengangguran, jumlah uang beredar, kurs rupiah terhadap uang asing, tingkat
bunga, RAPBN, dan devisa negara.
3. Politik
3. Politik
Banyak peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi
organisasi dihasilkan melalui proses politik. Politik Internasional juga akan
mempengaruhi kegiatan suatu organisasi. Karena itu perubahan politik di negara
partner perdagangan utama harus diperhatikan oleh manajer.
4. Teknologi
Perubahan teknologi akan merubah cara kerja
organisasi, dan juga memunculkan stakeholder baru. Perubahan yang diakibatkan
oleh teknologi lebih tenang dibandingkan dengan perubahan yang terjadi oleh
revolusi politik.
5. Dimensi Internasional
5. Dimensi Internasional
Dimensi internasional menjadi semakin penting di era
globalisasi. Perekonomian negara-negara di dunia menjadi semakin terbuka.
Perusahaan dengan logika global akan mencari sumberdaya dimana saja di dunia
dengan tujuan mengopimalkan penggunaan sumberdaya. Perusahaan mencari modal di
eropa karena labih murah, mendirikan pabrik di Indonesia karena tenaga kerja
murah, menjual produknya di AS karena pasar yang besar. Persaingan produk impor
jelas akan mempengaruhi podusen lokal.
3. Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal perusahaan
merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal ini juga berpengaruh
secara langsung terhadap kinerja dari sebuah organisasi. Kekuatan-kekuatan yang
ada dalam lingkungan internal teisebut meliputi : Karyawan , Dewan Komisaris, Dan Pemegang Saham, Modal dan Peralatan Fisik.
3.1 Karyawan
Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang berharga
yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam suatu organisasi dan perusahaan, antara
pekerja dan manajer memiliki kepentingan-kepentingan tersendiri. Para pekerja
menginginkan adanya irnbalan berupa upah atau gaji yang layak dari hasil kerja
mereka. Sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi yang
ditunjukkan oleh besarnya omzet penjualan dan laba. Pertentangan dua
kepentingan ini sering kali menimbulkan konflik di dalam organisasi itu
scndiri.
3.2 Dewan Komisaris.
Untuk ukuran orgarisasi atau perusahaan besar ,semacam PT, biasanya terdiri
dari beberapa dan bahkan ribuan orang yang terlibat di dalamnya. Keterlibatan
orang- orang tersebut biasa kita sebut sebagai pemegang saham. Oleh
karena itu, dewan komisaris diperlukan untuk mewakili kepentingan para pemegang
saham. Dewan konisaris akan selalu memantau kegiatan dan
mengawasi manajemen, memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan.
Kependudukan dewan komisaris di dalam perusahaan adalah independenterhadap
manajemen. Mereka bisa meminta manajemen untuk melakukan perubahan-perubahan
yang dirasa perlu.
3.3 Pemegang Saham.
Para pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung jawab tertentu
terhadap perusahaan. Tanggung jawab tersebut di dasarkan pada seberapa besar
surnbangan (saham) mereka terhadap perusahaan. Demikian sebaliknya, apabila
perusahaan memperoleh keuntungan, maka mereka akan memperoleh imbalan sebesar
yang mereka investasikan
3.4 Modal dan peralatan
fisik.
Organisasi atau
perusahaan membutuhkan modal untuk kelangsungan hidupnya. Untuk organisasi yang
telah go public modal diperoleh dari para penanam saham.
Peralatan fisik seperti sarana dan prasarana juga menjadi modal suatu
organisasi.
Sedangkan yang termasuk dalam lingkungan
internal adalah budaya, karyawan, pemegang saham, dan dewan direksi.
Penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut :
1.
Budaya
Dapat diartikan sebagai sekumpulan nilai,
keyakinan, pemahaman, dan norma pokok yang dibagi bersamaan oleh anggota suatu
organisasi.
2.
Karyawan
SDM adalah salah satu faktor penting dalam
penunjang keberhasilan organisasi. Oleh karena itu proses rekrutmen yang
ketat, disertai pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan karyawan, adalah
penting agar tercapai peningkatan kualitas SDM untuk kemajuan perusahaan.
Manfaat pengembangan lain dari sisi karyawan adalah adanya peningkatan motivasi
kerja karyawan. Jika motivasi menurun, dapat menimbulkan keinginan pindah
kerja atau perputaran karyawan / turn over. Hal ini dapat merugikan
perusahaan karena kesinambungan proses pekerjaan sedikit banyak terganggu
karena harus melatih karyawan baru.
3.
Pemegang Saham
Adalah orang yang memiliki saham di
perusahaan dan oleh karena itu berhak mempengaruhi sebuah keputusan lewat rapat
umum pemegang saham.
4.
Dewan Direksi
Adalah pihak yang bertanggungjawab
menentukan tujuan organisasi, menentukan strategi mencapai tujuan, dan
lain-lain.
4.
Hubungan Lingkungan dan Organisasi
Menurut James D. Thomson dalam model ini hubungan lingkungan & organisasi dibagi
menjadi dua dimensi yaitu :
4.1 Tingkat
perubahan akan melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur
dengan skala perubahan tingkat stabil dan perubahan dinamis.
4.2 Tingkat
homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan yang diukur dengan
skala homogenitas sederhana dan homogenitas kompleks.
Masing-masing skala akan membentuk suatu derajat ketidakpastian lingkungan. Sebaliknya,
kombinasi perubahan yang dinamis dengan elemen lingkungan yang sederhana
menunjukkan organisasi itu berada dalam ketidakpastian moderat. Perbedaan
tingkat ketidakpastian tersebut menuntut manajer untuk mengambil
tindakan antisipasi yang berbeda pula. Semakin besar ketidakpastian lingkungan
yang dihadapi oleh organisasi, maka semakin lingkungan itu membatasi
pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer untuk menentukan nasib mereka
sendiri.
Beberapa strategi yang dapat diambil dalam rangka menghadapi perubahan
lingkungan dan ketidakpastian itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain :
Pertama, melakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan. Tindakan ini
dilakukan manakala kekuatan Iingkungan tidak dapat dirubah. Organisasi dapat
melakukan penyesuaian dengan mengubah organisasi, struktur, atau desaimya.
Kedua, melakukan pemantauan lingkungan secara tidak langsung. Dalam ha1 ini,
manajer terus memantau perkembangan lingkungan dengan mencari informasi dari
berbagai media.
Ketiga, mempengaruhi lingkungan langsung. Alternatif dari tindakan iri adalah
melakukan lobi, pemasangan iklan, dan perundingan-perundingan dengan
pihak-pihak terkait.
Manajer tidak hanya bekerja dalam lingkungan internal dan eksternal
domestik saja. Akan tetapi manajer juga perlu mempertimbangkan pengaruh
kekuatan-kekuatan global dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pengaruh
kekuatan global itu biasanya sangat dirasakan oleh manajer yang bekerja pada
organisasi yang skalanya luas atau sering disebut Go International.
Michael Porter mengajukan empat unsur pokok yang berkaitan
dengan lingkungan (faktor keunggulan bersaing) agar bisa tetap kompetitif dalam
ekonomi global, yakni:
1. Strategi, struktur, dun persaingan perusahaan. Kondisi dalam suatu bangsa yang mempengaruhi cara kerja organisasi
berhubungan satu dengan yang lainnya. Peisaingan domestik mendorong inovasi dan
pengembangan keunggulan bersaing.
2. Kondisi pemintaan. Permintaan
domestik terhadap produk dan jasa suatu industri. Bila pelanggan meminta maka
perusahaan harus menanggapi dengan produk dan jasa bermutu tinggi dan inovatif.
3. Faktor kondisi. Komponen-komponen
yang terkait dalam menghasilkan barang-barang dan jasa seperti peke ja
terampil, infrastruktur ekonomi, dan adanya bahan-bahan mentah atau sumber daya
alam.
4. Industri terkait dun perfdukung. Adanya negara atau industri pemasok yang bersaing secara internasional.
Kemampuan untuk menyediakan sumber daya input dan jasa yang diperlukan untuk
mendukung produksi barang.
Perbedaan yang mendasar antara mengelola dalam lingkungan nasional dan
lingkungan global adalah terletak pada penyesuaian dan keharusan untuk
menerirna perbedaan dari negara asing. Namun perbedaan tersebut tidak berarti
harus menghilangkan rilai-nilai dan tata cara kerja sesuai dengan noma yang
berlaku di negara bersangkutan. Perbedaan dijadikan sebagai pedoman untuk
memantapkan langkah karena organisasi harus masuk dalam lingkaran persaingan
global antar bangsa-bangsa di dunia.
Suatu tipe khusus penyesuaian manajerial terhadap lingkungan mencakup
perubahan-perubahan dalam struktur formal organisasi –organisasi aliran kerja,
pola wewenang, hubungan-hubungan pelaporan diantara manajer dan sebagainya.
Bentuk penyesuaian ini sering disebut ”perancangan organisasi”(organizational
design).
5.
Manajemen
dan Globalisasi
MANAJEMEN DALAM ERA GLOBALISASI
Globalisasi
adalah penyebaran inovasi ekonomi ke keseluruh dunia serta
penyelesaian-penyelesaian politis dan budaya yang menyertainya. Globalisasi
mendorong intregasi international. Disamping itu, dengan hadirnya
teknologi informasi pada era globalisasi ini, maka penyebaran informasi
seakan tidak lagi terbendung oleh batasan waktu dan ruang bahkan teritorial negara.
TANTANGAN DALAM ERA GLOBALISASI
Selain
menghadapi masalah keanekaragaman yang tidak mudah untuk
diselesaikan, seperti halnya keragaman suku, agama, ras, adat istiadat,
pengetahuan dan sebagainya, manajer ataupun manajemen Indonesia
juga menghadapi masalah globalisasi. Menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan
lokal yang semakin kompetitif. Disamping itu, faktor kekuatan tawar
menawar dari para pembeli dan pemasok lokal ataupun global, juga merupakan
salah satu ancaman yang tidak bisa diabaikan, dengan munculnya
produk-produk pengganti yang bisa datang dari mana saja. Kemudian dengan
munculnya teknologi informasi yang menyebabkan lahirnya perusahaan-perusahaan
digital, maka tingkat persaingan antar sesama perusahaan menjadi semakin
berat dan ketat.
PERANAN MANAJEMEN DALAM ERA INDUSTRIALISASI DAN GLOBALISASI
Manajemen
sangat berperan dalam sistem informasi karena memiliki sasaran :
1.
Mengidentifikasikan beberapa teknis dan tren dari
suatu organisasi yang nantinya akan menggunakan teknologi untuk meningkatkan
tingkat kerja organisasi.
2.
Mengembangkan kerangka kerja sisitem informasi untuk
mengatur organisasi seperti business computing, telecomunication, specialized
office product,general office product.
Dengan
peranan tersebut diharapkan memiliki misi yaitu untuk
meningkatkan performance organisasi. Jadi, manajemen di era manapun faktor
yang paling penting atau inti dari manajemen adalah kepemimpinan. Karena
merupakan motor penggerak dari semua sumber-sumber dan alat-alat. Sehingga baik
atau buruknya suatu manajemen itu tergantung pada baik buruknya kepemimpinan.
Dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi yang baik dalam suatu manajemen,
yang menjadi faktor kunci kegiatan manajemen itu intinya adalah efisien. Karena
efisiensi itu sebagai perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya.
Selain itu
manajemen memiliki kemampuan untuk memanfaatkan peluang perusahaan yang akan
menjadikan seorang manajer mendapatkan kepercayaan dari anggotanya, sehingga
akan menghasilkan suatu pimpinan yang berkualitas manajer investasi yang akan
memajukan sebuah Organisasi. Dengan demikian manajemen perlu diterapkan dalam
kehidupan kita. Karena dengan manajemen segala hal menjadi lebih efektif dan
efisien.
KOORDINASI
Koordinasi
didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan
pada tingkat satuan-satuan yang terpisah dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Tujuan Koordinasi :
1.
Koordinasi diharapkan keharmonisan atau keserasian
seluruh kegiatan mencapai tujuan yang diharapkan.
2.
Merupakan usaha
untuk menciptakan keadaan yang serasi, selaras, dan seimbang.
Kebutuhan Koordinasi
Kebutuhan
koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan
tugas dan derajat ketergantungan setiap satuan pelaksana. Koordinasi sangat
dibutuhkan terutama pada pekerjaan yang insidentil dan tidak rutin serta
pekerjaan yang tidak direncanakan terlebih dahulu, juga bagi organisasi yang
menetapkan tujuan yang tinggi.
Integritas
Integrasi
adalah suatu usaha untuk menyatukan tindahan-tindakan berbagai
badan/instansi/unit tersebut sehingga merupakan satu kebulatan pemikiran dan
kesatuan tindakan yang terarah kepada suatu sasaran yang telah ditentukan dan
difahami bersama
Singkronisasi
Singkronisasi,
adalah suatu usaha untuk menyesuaikan/penyelasan
kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan dari berbagai badan atau
instansi / unittermaksud sehingga didapat keserasian.
Pendekatan-pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif
1.
Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang
berupa hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
2.
Meningkatkan koordinasi potensial bila
tiap bagian sating tergantung satu dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran
dan fungsi. Koordinasi ini dapat ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu:
3.
System informasi vertikal, penyaluran
data-data melalui tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam
atau diluar rantai perintah.
4.
Hubungan lateral (horizontal), dengan
membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat dimana
informasi diperlukan.
Ada beberapa hubungan lateral
1.
Hubungan langsung
2.
Hubungan kelompok langsung
3.
Hubungan silang
Penataan
sebuah organisasi sebagai alat dalam keberhasilan manajemen di era globalisasi
sangatlah perlu, yang mencakup empat fungsi dasar manajemen yaitu : Planning,
Organizing, Actuating, dan Controling. Dengan demikian akan tercapai tujuan
dari sebuah manajemen yang kita harapkan, yaitu efktif dan efisien.
Semakin
kompleksnya tantangan dan persaingan dalam era globalisasi, baik itu tantangan
dari luar maupun dari dalam menuntut adanya pola pengembangan manajemen yang
handal. Manajemen sangat berperan dalam sistem informasi karena memiliki
sasaran :
1. Mengidentifikasikan
beberapa teknis dan tren dari suatu organisasi yang nantinya akan menggunakan
teknologi untuk meningkatkan tingkat kerja organisasi.
2. Mengembangkan
kerangka kerja sisitem informasi untuk mengatur organisasi seperti business
computing, telecomunication, specialized office product,general office product.
Kesimpulan
Seluruh manajer seharusnya
tidak hanya memusatkan perhatiannya pada lingkungan internal organisasi ataupun
lingkungan umum saja, tetapi juga harus memperhatikan lingkungan eksternalnya.
Karena manajer dituntut untuk selalu tanggap dan adaptif. Selalu mengikuti dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Manajer juga perlu
mempertimbangkan pengaruh kekuatan-kekuatan global dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Pengaruh kekuatan global itu biasanya sangat dirasakan oleh manajer
yang bekerja pada organisasi yang skalanya luas atau sering disebut Go
International.
Manajer juga
harus mampu menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan lokal maupun
perusahaan asing yang semakin kompetitif.
Daftar
pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar